KumpulanCerpen untuk Lomba Bertema Cinta Tanah Air, cerpen lomba 17an, cerpen hari pahlawan, "Ada sih ,aku sedang memikirkan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Kan perjuangan menuju kemerdekaan itu gak mudah, tapi banyak yang tidak menghargai jasa mereka" kata Asiyah. "Iya juga sih, bagaimana kalau kita menasehati teman-teman Uploaded byH_khotimah 0% found this document useful 1 vote244 views1 pageDescriptionCerpenCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 1 vote244 views1 pageCerpen Cinta Tanah AirUploaded byH_khotimah DescriptionCerpenFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!Continue Reading with Trial
CINTA AKAN TANAH AIR" Hari ini genap 57 tahun Malaya (Semenanjung Malaysia) mencapai kemerdekaan Bagi yang masih belum faham, Malaysia masih belum terbentuk pada 31 Ogos 1957. Jadi tidak bolehlah kita kata Malaysia menyambut ulangtahun kemerdekaan yang ke-57 kerana ianya ditubuhkan pada 16 September 1963.
Cerpen Karangan Iqlima RodhinKategori Cerpen Anak, Cerpen Nasihat Lolos moderasi pada 30 March 2015 Hari ini akan diadakan kemping di leuwi kancra, kabarnya nanti akan ada acara jurit malam. Uh.. Mendengarnya saja aku sudah takut apalagi nanti ya? Oh ya, sebelumnya perkenalkan namaku Iqlima Rodhin kelas V Said Bin Zaid. Yuk, lanjut lagi ke ceritaku. “Eh, Riva nanti gimana ya acara jurit malamnya?” Tanyaku pada Riva. “Nggak tau deh tapi nanti katanya guru-guru bakal nyamar jadi hantu.” Jawab Riva. “Ih.. Nanti serem nggak ya? Habis nanti nggak boleh bawa senter.” Seruku. “Ya.. Kita berdoa aja, semoga enggak terjadi apa-apa.” Ujar Haditsah. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami mulai membuka acara dengan upacara pembukaan. Kami membagi-bagi tugas ada yang mendirikan tenda, mencari air, buat parit, buat rak sepatu, buat tempat cuci piring dan lain lain. Aku kebagian buat parit, ih sebel buat parit ternyata lama juga ya! “Iq, udah selesai belum buat paritnya?” Tanya Riva padaku “Belum nih, lama buatnya..!!” Keluhku pada Riva. “Ya udah kita pinjam cangkul sekalian minta tolong buat parit hehe.” Ujar Riva. “Oh iya, kenapa aku nggak kepikiran ya?” Ujarku seraya pergi mencari cangkul. Akhirnya semua tugas telah selesai, kami pun bergegas mengikuti kegiatan pramuka. Mulai masak, jajan, nyuci piring dsb. Sampai akhirnya kami membuat api unggun besar sambil melancarkan atraksi-atraksi yang lain. Akhirnya tiba giliran kami, kami sepakat untuk menampilkan yel-yel. “Edelwise itu kelompokku, edelwise bunga yang abadi, kau dan aku sahabat seperti edelwise, abadi… Edelwise, edelwise, smart, be happy, beautiful and chareful.” Kami menyanyikan yel-yel dengan kompak. Sampai akhirnya giliran ikhwan kelas kami yang tampil. Mereka tampil seperti cherleders gitu loh, bikin tumpukan sampai ada yang di puncak mainin semaphore. Tapi belum lama setelah itu kolaborasinya berantakan, soalnya pada jatuh. Sontak hal itu membuat kami semua tertawa. Ada-ada aja ya ikhwannya. Lalu ikhwannya tampil lagi, kali ini mereka membuat terowongan. Beberapa ikhwan yang lain harus bisa lewat terowongan ini dengan loncat.. Hahaha seru sekali kan. Sampai akhirnya di puncak acara kami bakar jagung sambil nyemil-nyemil. “Eh.. Seru banget ya kempingnya!!” Ujar Haditsah. “Iya seru banget..!!” Ujar kami serempak. “Eh.. Nanti jurit malamnya gimana ya?” Tanya Zahira. Kami semua seketika terdiam. Uhh, nggak bisa tidur nyebelin banget. Padahal kan sudah jam 11 nanti dibangunin jam 2. Loh kok kayak ada orang makan ya? Ku lihat sekelilingku dan melihat Rahmi, Ica dan Dita makan. “Ya ampun… Dita jam segini kok masih makan?” Seru Zahira tiba-tiba. “Habis, nggak bisa tidur ra, ya kan mi, cha?” Tanya Dita minta persetujuan. “Iya tuh bener.” Jawab Rahmi dan Icha. “Ssstt.. Udah yuk tidur nanti nggak bisa bangun loh.” Ujarku. Kami pun tertidur sampai akhirnya jam 2 pun tiba. Aku dibangunkankan oleh Haditsah. Kami pun shalat tahajud dan kembali ngobrol-ngobrol. Sambil menunggu giliran kami tiba soalnya kelas 6 dulu, kalau kakak kelas 6 sih sendiri-sendiri mana sambil nggak bawa senter lagi! Ku dengar teriakan kakak kelas yang ketakutan, kami semua merinding. Sampai akhirnya giliran kami tiba. “Ayo sekarang akhwat kelas V bawa senternya satu aja ya!” Ujar Guruku. Mendengar hal itu salah seorang temanku menyembunyikan senter kecilnya. Sampai kemudian agak jauh dari tempat semula, senter yang disembunyikan dinyalakan. Aku di bagian paling belakang. Habis pada nggak berani sih! Ku lihat ada sesuatu yang bergerak di atas pohon, langsung saja ku arahkan senterku ke arah itu. “Ha.. Pak Yoki ketauan!!” Seru kami semua setelah melihat seseorang yang pakai sarung kaya pencuri. “Curang nih bawa senternya dua!!” Seru Pak Yoki. Kami dengan serempak tertawa. Setelah itu satu-persatu hantu yang ada kami temukan sampai akhirnya kami tiba di pos 2. Haha sungguh menyenangkan selama perjalanan karena kami selalu saja menemukan hantu-hantu yang ada. “Nah sekarang bapak mau nanya bagaimana bukti kalian cinta tanah air?” Tanya Pak Syatir. “Ehmmm.. Nggak tau deh pak?!” Ujar kami serempak. “Katanya kalian cinta tanah air kan? Coba kalian cium tanah sekarang cepat!!” Seru Pak Syatir. Dengan enggan kami pun mencium tanah. Tiba-tiba… “Bodoh kalian semua cinta tanah air itu bisa kalian tunjukkan dengan cara menyukai produk dalam negeri, belajar sungguh-sungguh dan sebagainya! Bukan seperti itu.!” Seru Pak Syatir. Kami pun diam seketika.. Yah.. Apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Lain kali kami berjanji dalam hati agar hal itu tak terulang lagi. Masa sih nanti kami harus mencium tanah lagi?! Cerpen Karangan Iqlima Rodhin Facebook Iqlima Rodhin Assalamualaikum teman-teman perkenlkan namaku Iqlima Rodhin. Sekarang aku bersekolah di SMPIT RAHMATAN LIL ALAMIN. Aku kelas VIII Muadz Bin Jabal. Aku lahir di Bogor, 25 November 2000. Bagi teman-teman yang mau berkenalan lebih lanjut bisa menghubungi di Fb ku Iqlima Rodhin atau Twitter iqlimarodhin. Sudah dulu ya teman-teman sampai berjumpa di karyaku selanjutnya. Cerpen Cinta Tanah Air merupakan cerita pendek karangan Iqlima Rodhin, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Senyuman Kakakku Oleh Ghina Octavia Mufida Di sebuah Kota Metropolitan terdapat sebuah keluarga yang terkenal sangat harmonis. Keluarga itu terdiri dari Ayah, Bunda, Kak Shania, dan Rana. Dalam keluarga itu, Ayah adalah orang yang taat Berlibur Ke Rumah Nenek Oleh Zarin Putri Anatasya Pagi yang cerah aku dan keluarga bersiap siap untuk pergi ke rumah Nenek yang berada di kalimantan tengah. “Ayah kita naik apa ke rumah Nenek?” tanya Adikku Dina. “naik Amnesia Dadakan Oleh Alyaniza Nur Adelawina Pada hari minggu pagi, Tharia, Kak Siti, April, Risna, Sashi, dan putri sedang bermain di teras rumah April. Kak Siti adalah sahabat Tharia yang paling besar. Kalau April dan Holiday With My Friends Oleh Arifah Kaifah Yasak Hari pertama liburan sekolah, Aku hanya tidur-tiduran di kamar sambil bermain game yang ada di hpku. Kringg!!… Kringg!!… Kringg!!… Bunyi hpku berbunyi, ada telepon dari Rahma, sahabatku. “Assalamualaikum Andyne…” Cincin Emas Ajaib Feronnica Oleh Fadiyah Pada saat aku sedang pergi ke taman aku menemukan… “Apaan tuh?” tanyaku kepada diriku sendiri. Aku pun berlari dan mengambil benda itu ternyata itu adalah cincin emas “Wawww… cantik “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" PDI Perjuangan menggelorakan semangat cinta tanah air melalui senam Indonesia cinta tanah air," katanya. 20/05/2022, 09:23 WIB. Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Hak dan kewajiban tersebut tidak hanya tertuang dalam pasal-pasal UUD 1945, melainkan harus tercermin disetiap perilaku warganya.

Cerpen Tempoer Spesial KemerdekaanAssalamu'alaikum Warrahmatullahi WabarakatuhSelamat datang di Tidak terasa negeri ini sudah mau memasuki usia kemerdekaan yang ke 74th. Banyak permasalahan yang muncul di negeri ini. Sana sini mencoba merongrong negeri tercinta ini, Semoga negeri ini bisa utuh hingga dunia berakhir kelak. Satu lagi semoga gak ada drama-drama perpecahan lagi yang membuat konsentrasi kita hanya terfokus kesana. Tujuh puluh empat tahun bukan waktu yang singkat, untuk mencapai kemerdekaan saja bayangkan berapa juta jiwa yang menjadi korban. Lantas mengapakita masih saling menjatuhkan sesama Putra tanah air? Saya tak perlu menguasai kekayaan negeri ini, saya hanya ingin hidup bahagia di negeri kita cinta iniSemangat kemerdekaan di bulan ini pastinya sudah berada di puncak yang tinggi. Saya Admin ingin ikut andil dalam merayakan kemerdekaan. Melalui karya tulis ceri pendek dengan bertemakan perjuangan saya ilustrasikan perjuangan para terdahulu kita. Cerita yang saya buat ini bertujuan untuk kembali mengingatkan kita akan perjuangan para pendahulu Mohon maaf bila ada kesamaan nama, tempat dan peristiwa. Ini hanya sebagai pengingat kita tentang penjuangan pendahuu kita yang terinspirasi dari kisah Jendral Sudirman yang berjuang secara langsung saja selamat membaca. Semangat -Author R Ayi Hendrawan SupriadiPublisher dulu jauh sebelum proklamasi negeri berdiri terucap, saya lahir di sebuah desa yang jauh di pelosok. Suara ledakan seakan mengalahkan jerit tangis Dirman kecil. Dengan beratap daun kelapa, membuat suara diluar sana terdengar itulah nama yang oang tua saya berikan sebagai doa dalam menjalani hidup. Kala itu untuk mengikuti sekolah sangat sulit, kami kaum pribumi hanya menjadi penonton. Dengan keuletan yang dimiliki ku salalu menyempatkan waktu untuk mengenal hati ini melihat para penjajah yang bisa duduk manis di bangku sekolah, Aku bertekad suatu saat nanti aku akan duduk disana dan membawa generasi emas negeri ini jua. Omong kosong semua ini, aku harus ikut berjuang untuk mewujudkannya, pikir usia 15 tahun aku mendapatkan informasi bahwa akan ada pejuang gerilya yang akan menginap didesa kami. Hati kecil ini seraya berkata untuk menyiapkan mental dan ikut Tempoer bersama perasaan tadi aku segera menghampiri orang tua dan meminta izin untuk ikut berjuang. Dengan semangat dan diiringi doa restu, saya yakin akan membawa negeri ini itu hari kamis malam, menjadi saksi sejarah awal perjuangan ku. Merdeka atau mati adalah pilihanku. Semua ini demi sebuah kata merdeka untuk negeri darah mengalir dalam setiap langkah ini, sepanjang mata memandang kulihat lautan bangkai manusia tak berdosa yang mati akibat ke brutalan penjajah semakin bertambah ketika mendengar bahwa kampung saya telah hancur di babi buta oleh penjajah. Karena penjajah telah mengetahui bahwa pasukan gerilya pribumi bermalam disana. Rasa berdosa selalu terngiang di pikiran dan hati ini, menyesal telah meninggalkan kedua orang tua saya. Namun ini baru dimulai, nyawa harus di tukar yang masih labil membuat amarah ini bergejolak tak karuan. Perintah awal yang harusnya melakukan tempur secara gerilya sudah tak ku hiraukan. Tanpa pikir panjang dikala pasukan penjajah sedang isirahat, emosi yang semakin begejolak ini membawa saya mendatangi mereka untuk membalas itu semua tidak berjalan sesuai yang saya bayangkan. Pertempuran terjadi tanpa persiapan yang matang, mereka penjajah yang dibekali senjata menembaki teman perjuangan saya hingga banyak yang berguguran. Semua ini salah saya yang tidak bisa mengendalikan emosi sehingga kacau seperti bertambah panjang daftar kehilangan orang terdekat saya yang gugur tertembak tinta panas. Semakin bersemangat rasanya melihat semua yang terjadi ini. Semakin kuat tekad yang ku miliki untuk mengusir penjajah dari bumi orang-orang yang selamat kami mundur untuk mengurangi pertumpahan darah lebih banyak. Masuk ke dalam hutan untukmencari persembunyian selama membuat strategi yang tepat. Waktu terus beralu, dan banyak tempat yang kami ke hari membuat saya lebih dewasa. Tepat di usia saya yang ke 17 tahun, petempuran itu di mulai dengan persiapan yang matang. Sabtu malam saat mereka sedang berpesta kami menyelinap masuk ke gudang persenjataan yang terihat bagai danau di padang pasir. Begitu banyak senjata yang kami perlukan untuk melawan semua persenjataan sudah kami kuasai dan pertempuran itu dan amarah ikut masuk disana, bambu runcing yang ku pegang langsung tertuju mencari jendral penjajah yang kala itu membumi hanguskan orang tua darah sudah tak terhelakkan lagi, darah sudah merubah baju yang saya kenakan hingga berwarna kami hampir menang dan saya datangi jendral penjajah lalu saya hunuskan bambu runcing di tangan ke perut Jendral, teriakan kesakitan yang ku dengar menjadi sebuah kepuasan yang ku ku berbalik badan terdengar suara pelatuk tinta panas keluar dan menyasar tepat dijatungku. Darah kembali tertumpahkan, dan membuat saya sudah tidak bisa lagi bertahan. Ini kisah akhir yang ku tuliskan. Berakhir dengan kematian saya demi memerdekakan negeri hanya mampu mengucap ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh MERDEKA ALLAHU AKBAR'-Selesai sudah karya tulis cerpen yang saya tulis untuk ikut serta dalam menyemarakan kemerdekaan. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya untuk menjaga kemerdekaan dan persatuan ini. Jangan biarkan orang-orang diluar sana membuat kita di adu domba yang kedua persatuan semoga terus terjaga hingga bumi kita ini di berhentikan oleh Allah Subhanuhu Wa Ta' suah berkenan untuk membacanya jangan lupa untuk membagikan cerita ini ke sosial media mu agar mereka juga tau tentang Cerpen Tempoer Spesial Kemerdekaan. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak komentar positifnya, sampai jumpa di post juga Cerpen Sebelumnya Cerpen Kawan Gua PengkhianatWassalamu'alaikum Warrahmatullahi WabarakatuhDaftar PustakaTagsCerpen Spesial KemerdekaanCerpen PerjuanganContoh Cerpen PerjuanganCerpen Terbaru 2019

1Kita mestilah mempunyai tanggungjawab terhadap tanah air,terutamanya untuk mengekalkan kemerdekaan yang telah dimiliki. 2.Kita mestilah mempunyai perasaan cinta akan tanah air.Generasi lama mempunyai perasaan cinta akan tanah air yang sangat tinggi sehingga mereka sanggup berjuang demi membebaskan negara daripada musuh.
Cerpen tentang kemerdekaan akan membangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tinggal menghitung hari. mari kita meriahkan hari kemerdekaan dengan kegiatan cerita-cerita yang penuh insfirasi tentang kemerdekaaan bisa kamu simak secara mudah di artikel ini. Kumpulan Cerpen Tentang Kemerdekaan Paling Seru Berikut ini adalah contoh cerpen tentang kemerdekaan dengan ide cerita yang seru dan menarik 1. Cerpen Lomba Membersihkan Kelas Guru di SMP Pertiwi telah mengumumkan bahwa kegiatan untuk memeriahkan 17 agustus semua kelas akan melakukan lomba membersihkan kelas. Ketika kelas VII dan kelas IX sibuk mempersiapkan dari jauh jauh hari yaitu dari tanggal 11 mereka sudah mulai mempersiapkan kelas mereka sedemikian rupa. Namun ada satu kelas yaitu kelas VIII yang masih belum mempersiapkan apa-apa mereka begitu biasa saja ketika melihat yang lain sibuk. Budi merupakan ketua kelas dari kelas VIII tersebut. Pada tanggal 13 agustus ada salah seorang teman Budi yaitu Arif mulai protes kepada Budi kenapa kelas kita tidak ikut lomba seperti kelas yang lain dan Budi pun menjawab. “kita membersihkannya nanti saja setelah dekat tanggalnya”Arif “mengapa begitu? kita bisa kan memulainya dari sekarang”Budi “karena aku gak mau tiap hari buang sampah padahal itu bukan hari piketku” dengan nada sedikit tinggi. Arif dan teman-temannya yang lain pun mulai saling menatap sadar atas kesalahan masing-masing yang sering kali lupa membersihkan sampah di kelas ketika di hari piket. Budi “bukan aku tak mau lomba seperti yang lain tapi aku ingin tidak hanya aku yang membersihkannya, meski aku sebagai ketua kelas tapi apa aku harus terus membersihkan tempat sampah” dengan nada mulai sedikit tenang Teman-teman “maafkan kami, Budi kami sadar telah lalai dan tak akan mengulangi kesalahan kami, kami janji akan membuah sampah pada tempatnya dan piket di hari piket dengan benar. Budi “’maafkan aku juga yang selama ini diam tidak berani menegur kalian, baiklah kita mulai mengerjakan mulai besok dengan bergotong royong” Teman-teman “baiklah” mereka akhirnya sibuk melakukan bebersih kelas secara gotong royong dan suka ria. 2. Cerpen Lomba Makan Kerupuk Di salah satu sekolah tepatnya di SD Pelita Bangsa untuk memeriahkan acara hari kemerdekaan adanya lomba makan kerupuk. Semua peserta berbondong-bondong untuk mengikuti kegiatan tersebut. Lomba ini merupakan lomba yang cukup diminati bagi anak karena caranya cukup mudah dan bisa makan enak tentunya kerupuk adalah sebuah makanan ringan yang cukup terkenal di indonesia. Ketika semua persiapan telah di mulai ada 10 gantungan kerupuk di setiap jajarannya setiap anak mulai memilih di bagian mana mereka ingin berdiri. Namun ada salah satu anak yang cukup menjadi perhatian. Dia bernama Nadia dia merupakan seorang anak SD kelas satu. Dia memakai kursi untuk mengikuti lomba makan kerupuk tersebut. Sehingga sang guru pun bertanya. Guru “ mengapa membawa kursi Nadia untuk apa?”Nadia “kata Umi kalau makan itu tidak boleh berdiri kita harus duduk selain sunnah itu juga merupakan prilaku yang baik dan sopan.”Guru pun mulai mengangguk-ngangguk mengucapkan terima kasih kepada Nadia telah mengingatkan kita semua Hingga dari saat itu tidak lagi ada lomba kerupuk yang berdiri namun lomba makan kerupuknya sambil duduk. 3. Cerpen 17 Agustus Tiba! Aku bernama Irfan, aku bersekolah di SD Pertiwi kemarin bapak guru Budi telah mengumumkan bahwa siswa kelas 5 dan kelas 6 harus mengikuti upacara di lapangan Desa. Hari ini pukul setengah lima pagi aku sudah bangun lalu mandi dan mempersiapkan segalanya. Ketika aku mulai menyetrika baju tak sengaja saku bajuku kemasukan setrika karena terlalu cepat hingga membuat saku baju robek. Aku mulai bingung karena ini adalah seragamku satu satunya yang masih layak. Aku berpikir sejenak benda apa yang bisa menolongku sekarang. Agar saku baju ini bisa menempel kembali. Aku tak ingin memberi tahu ibu. Aku tau ibu begitu sibuk dengan cetakan tempe-tempenya. Dan bahan membuat tempe sedang melambung tinggi kadang upah dari membuat tempe yang tak seberapa hanya cukup untuk kami makan. Tak ada niatan aku untuk ingin mengganti seragam. Namun kini karena kecerobohanku saku bajunya terkoyak aku tidak tinggal diam karena ini sudah jam 6 pagi aku tak akan sempat untuk menjahitnya maka aku menggunakan double tip dari tempat pensilku. Akhirnya benda itu dapat menolongku untuk sementara aku bisa ikut upacara bendera untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Hanya ini yang bisa aku lakukan ikut memeriahkan meski arti sebuah merdeka dari keluargaku yang lepas dari kemiskinan belum juga usai. Kami masih terjajah dengan harga-harga yang melambung tinggi, kami masih terjajah dengan sulitnya mencari pekerjaan kami masih terjajah dengan kata kemiskinan. 4. Cerpen Di Ujung Gerbang Anak-anak SMA kelas XI sedang sibuk berlatih mengibarkan bendera merah putih untuk pelaksanaan upacara di hari kemerdekaan yang tinggal 3 hari lagi. Di ujung gerbang sana ada sesebapak yang memperhatikan salah seorang murid. Sebut saja namanya Siti, dia adalah salah seorang siswa cerdas di kelasnya nilainya sangat bagus dan dia cukup aktif dalam bidang ektrakulikuler di sekolah sehingga di setiap kegiatan dia selalu mengikuti. Sama hal nya seperti sekarang dia menjadi petugas pembawa bendera untuk upacara kemerdekaan nanti. Namun ada satu hal yang mengganjal di hati Siti usangnya ternyata sudah tidak bisa layak pakai lagi karena keseringan berlatih tambalan di sisi kiri tengahnya sudah mulai terkoyak lagi. Namun hal tersebut tak menyurutkan Siti untuk mengikuti upacara tersebut. Karena baginya menjadi pengibar bendera adalah sebuah kebanggaan untuk bisa di persembahkannya kepada orangtuanya. Selain banyak prestasinya yang lain namun Siti ingin di momen kemerdekaan tersebut dia bisa mempersembahkan sesuatu yang spesial untuk orang tuanya. Di ujung gerbang sekolah seperti biasa sesebapak memperhatikan murid-murid yang sedang berlatih. Dan besok merupakan hari kemerdekaan 17 agustus dan artinya hari ini adalah hari terakhir untuk latihan. Ada yang lain dari bapak di ujung gerbang dia tidak hanya memperhatikan tapi memanggil salah seorang dari murid-murid yang sedang berlatih dia melambaikan tangan pada Siti. Dan ternyata bapak tersebut menjinjing sepatu untuk anaknya tersebut. Sang bapak yang hanya penarik becak ini mengumpulkan uang dari beberapa minggu yang lalu saat kami mulai melihatnya di ujung gerbang. 5. Cerpen Merdeka Tetap Merdeka 17 agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kitaHari merdeka nusa dan bangsaHari lahirnya bangsa indonesia…… Semua anak-anak paduan suara bernyanyi dengan penuh suka cita dan penuh semangat. Kami kelas 4 di tugas untuk menjadi paduan suara di acara upacara kemerdekaan 17 agustus yang ke 77 tahun. Kami bangga menjadi paduan suara, suara gemuruh semangat kami mencerminkan diri kami yang cinta akan tanah air ini yaitu Indonesia. Setiap bait kami hayati. “Makna kemerdekaan bagi kalian sebagai pelajar adalah mengisi kemerdekaan dengan hal yang bermanfaat untuk nusa dan bangsa menjadi siswa siswi yang berprestasi , berakhlak dan juga menjadi pelopor kemajuan bangsa” Itulah kata-kata pak Budi yang selalu kami ingat wali kelas 4 kami. Beliau selalu memberikan semangat untuk siswa siswinya. Sehingga di hari upacara ini paduan suara kami begitu mantap dan sangat bersemangat hingga mensukseskan Upacara Hari kemerdekaan. Akhir Kata Beberapa contoh cerpen tentang kemerdekaan di atas dibuat dengan ide cerita sendiri. Sehingga tidak heran jika bahasa yang digunakan dalam ceritanya masih kaku. Tapi ini adalah salah satu tulisan terbaik saya yang dipersembahkan untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
SejarahKemerdekaan Malaysia. - Pakaian Kanak-kanak yang cantik dan murah !! KEMERDEKAAN "Malaysia" dalam pembentukan dan memerdekakan sesebuah negara,peperangan dan keganasan tidak dapat dielakkan. Di negara kita, Malaysia sebelum kemerdekaan banyak berlaku keganasan demi untuk memperolehi kemerdekaan. Semenjak Melaka dijajah pada 24 ogos Contoh cerita pendek di bawah ini bertema tentang Cinta Tanah Air Indonesia. Silakan disimak. Ingin Menjadi Petugas Upacara Hari Senin telah tiba. Seperti biasa, murid-murid SD Negeri 4 Sukamaju wajib mengikuti Upacara Bendera. Akan tetapi, Bayu selalu merasa malas mengikuti kegiatan upacara bendera. Murid kelas lima tersebut menganggap upacara bendera itu hanya membuat capek dan lelah. Kemudian bel tanda upacara bendera pun berbunyi. Semua anak berjalan menuju ke lapangan sekolah. Bayu berjalan dengan sangat pelan. “Ah, upacara lagi, upacara lagi,” bisik Bayu sambil berjalan menuju lapangan. Semua murid berbaris rapi sesuai dengan kelasnya masing-masing. “Siaaapp Gerak!” teriak Rian, sang pemimpin upacara dengan lantang. Bayu mengikuti perintah sang pemimpin upacara dengan sangat malas. Selama upacara berlangsung, Bayu hampir selalu menggerutu dalam hati. Baginya, upacara terasa sangat lama. Setelah menahan lelah, akhirnya upacarapun selesai, Bayu segera berlari menuju kelas dengan gembira. Sejenak ia duduk di kursi lalu meluruskan kakinya. Tak berapa lama, Ibu Guru kelas 5 masuk ke ruang kelas. Sesuai jadwal, pelajaran hari ini adalah IPS yang kebetulan membahas tema tentang perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan. “Selamat pagi, anak-anak,” kata Ibu Guru memulai pelajaran. “Selamat Pagi, Ibu Guru,” Anak-anak menjawab serempak. “Anak-anak, pagi ini kita akan belajar tentang sejarah,”kata Ibu Guru. “Sejarah sangat penting untuk kita ketahui, agar kita memiliki rasa cinta tanah Air Indonesia,” Tambah Ibu Guru. Ibu Guru sangat pintar bercerita. Beliau bercerita tentang kisah perjuangan Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Beliau bercerita dengan penuh ekspresi sehingga murid-murid terdiam dan menyimak dengan seksama setiap ucapan Ibu Guru. Diceritakan oleh Ibu Guru, bahwa pada saat bangsa Indonesia belum merdeka, sangat susah untuk menunjukkan identitas sebagai bangsa Indonesia. Bahkan untuk mengibarkan bendera merah putih sangat dilarang oleh penjajah baik Belanda maupun Jepang. Bung Karno bersama dengan para pejuang lainnya akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bendera Merah putih dikibarkan saat itu sebagai simbol Indonesia memiliki kedaulatan sendiri tanpa campur tangan penjajah. “Anak-anak, bangsa Indonesia memprokamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, namun sebelum itu, pada saat Jepang berkuasa, rakyat Indonesia tidak diperbolehkan untuk mengibarkan bendera merah putih,” Kata Ibu Guru. “Bendera yang boleh dikibarkan adalah bendera Jepang,” Ibu Guru menambahkan. “Mengapa rakyat Indonesia tidak boleh mengibarkan bendera merah putih, Ibu Guru?” Zahra bertanya. “Karena, Jepang menganggap Indonesia merupakan bagian dari Jepang yang tidak boleh memiliki bendera sendiri,” Jawab Ibu Guru. “Siapa yang berani mengibarkan bendera merah putih akan ditembak oleh tentara Jepang,” Sambung Ibu Guru. “Kalau begitu, zaman dahulu tidak ada orang yang upacara bendera, bu?” Bayu bertanya. “Ada, namun bendera yang dihormati adalah bendera Jepang, Bayu,” Jawab ibu Guru. “Jadi anak-anak, alasan utama mengapa kalian tiap hari Senin mengikuti upacara bendera adalah agar kalian memiliki rasa cinta tanah air, memiliki disiplin dan juga untuk menghargai jasa para pahlawan,” Ibu Guru menambahkan. “Coba kalian bayangkan seandainya kalian hidup di zaman penjajahan Jepang, pasti sangat susah bukan?” Tanya Ibu Guru. “Iya bu”, Jawab anak-anak serempak. Untuk sejenak Bayu terdiam. Ia sangat menyesal telah bersikap malas-malasan saat mengikuti Upacara bendera. Ia bertekad dalam hati, pada hari Senin berikutnya akan mengikuti Upacara Bendera dengan disiplin dan tertib. Bayu ingin menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Bahkan Bayu ingin menjadi petugas Upacara seperti Rian yang berteriak lantang. “Siaaaappp Gerak!”
Meski17 Agustus sudah lewat, kita tetap bisa memberi karya untuk negara kita, lo. Salah satunya adalah dengan membuat puisi kemerdekaan. Melalui cara ini bisa membuat diri kita agar selalu mencintai tanah air kita, yaitu Indonesia. Sebelum membuatnya sendiri, coba lihat contoh puisi tentang kemerdekaan berikut ini, yuk!
Cerpen Karangan Risda NurmeilaKategori Cerpen Anak, Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Perjuangan Lolos moderasi pada 29 July 2015 Sore hari yang sangat panas, pada hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2013. Aku bersama kawan-kawan yaitu Rina, Eka, Ratna dan Ratih, bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan lomba perayaan hari kemerdekaan yang diadakan dimulai dari rute kp. Neglasari – kp. perbatasan, yang jarak tempuhnya cukup jauh. Diantara banyak lomba-lomba yang aku ikuti, lomba yang masuk final dan paling berkesan adalah lomba balap karung bersama kawan-kawan, memang sulit sih rasanya ketika harus meloncat memakai karung, otomatis loncatan yang kita lakukan harus refleks supaya balance seimbang, dan Aku berusaha untuk menyeimbangkanya, setidakya adalah keikutsertaanku di dalam lomba ini. Semua peserta lomba balap karung telah siap untuk mendengarkan aba-aba yang dilontarkan. “Siap… mulai!!!” teriak pak Eman selaku pemberi aba-aba. Lima menit berlalu mncapai setengah dari jalan yang sudah dilalui, tiba-tiba salah satu kawanku yaitu Eka di sebelahku terjatuh tepat di depan ku, sehingga menyulitkan langkahku untuk meloncat, Eka beberapa kali berusaha untuk bangun tapi sangat sulit, mungkin karena kakinya terkilir sehingga menyulitkan langkah Dia untuk berdiri, akhirnya Eka terpaksa berhenti dari perlombaan balap karung dan hanya menjadi penonton di tengah keramaian warga yang menyaksikan lomba. Aku sudah mulai menjauh dari tempat tadi dan berhasil bergerak meloncat menyusul Rina, kedua kawanku yang ada di depanku rupanya meloncat begitu cepat, Aku pun tidak ingin ketinggalan untuk cepat sampai menuju garis finish. Dengan sekuat tenaga Aku berusaha meloncat dengan cepat, tetapi sayang kecepatanku mulai lemah, Rina yang tadi di belakangku kini mulai bergerak maju menyusulku, tak sampai disitu, Aku berusaha menambah kecepatan loncatan lebih cepat lagi dan akhirnya Aku berhasil melalui Rina. Sekarang targetku harus bisa melalui 2 orang yang ada di depanku, yaitu Ratna dan Ratih, tapi aku juga harus tetap waspada kalau-kalau Rina yang ada di belakangku berhasil melaluiku kembali. Memang berat mengumpulkan kembali tenaga yang masih tersisa dengan keringat yang bercucuran di kening, serta panasnya siang hari, Aku abaikan dengan masih fokus untuk mengejar 2 orang temanku yang ada di depan. Kecepatan loncatan mereka berdua sangat bagus sehingga beberapa kali aku menambahkan kecepatan loncatan, kecepatan loncatan mereka semakin kencang. Benar-benar hebat Aku pun membutuhkan kecepatan loncatan ekstra untuk bisa menandingi mereka, dengan beberapa tenaga yang masih tersisa dan semangat 45 sesuai dengan hari kemerdekaan yang sedang dirayakan, akhirnya Aku berhasil melalui Ratih, targetku pun tinggal satu orang lagi yaitu Ratna. Dengan garis finish yang tinggal menyisakan beberapa loncatan lagi, aku berusaha mengejar Ratna, tetapi kecepatanku melemah mungkin karena kelelahan dan tenagaku yang terkuras cukup banyak, tak disangka Ratna pun berhasil melaluiku mencapai garis finish dan keluar sebagai juara 1 di lomba balap karung final tersebut, lalu aku sebagai juara 2 dan disusul Ratih sebagai juara 3. Aku memang harus mengakui kalau Ratna yang tercepat, walaupun tak keluar sebagai juara 1, tetapi aku senang karena bisa melalui kecepatan Rina dan Ratih yang kecepatan loncatannya sama-sama hebat. Aku lalu menghampiri Ratna yang sejak usai lomba terlihat kelelahan, kini berubah dengan wajah yang berbinar-binar, karena perjuanganya tidak sia-sia memenangkan lomba. “Selamat ya Rat kamu memang hebat!!!” ucapku. “Makasih yaa!, Kamu juga hebat!” balasnya. “Sama-sama, makasih!” balasku kembali. Meskipun lomba balap karung ini tak begitu membanggakan bagi sebagian orang tetapi bagiku, kenangan indah kegembiraan-kegembiraan yang terselip di dalamnya begitu seru, kocak dan berkesan. Lomba pun usai semua peserta dan penonton lomba pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Cerpen Karangan Risda Nurmeila Facebook Rhisyda Nurmeiilaa Originall Cerpen Kegembiraan di Hari Perayaan Kemerdekaan merupakan cerita pendek karangan Risda Nurmeila, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Buku Hero Oleh Levina Angelina Panji adalah seorang anak laki laki kecil. Ia baru saja genap berusia 9 tahun dua hari yang lalu. Sekarang ia sedang duduk di kelas 3 sekolah dasar. Ia bersekolah Karena Korban Pengungsian Gempa Aceh Oleh Alyaniza Nur Adelawina Dwi Kresti Rahayu Kusumaningrat namanya. Dia adalah sahabatku. Kami sekelas. Ada salah satu sifat yang membuat orang lain benci terhadap Kresti baca kristi, yaitu tidak pernah membantu orang yang Jagalah Pola Makan Sehatmu Part 2 Oleh Atha Shinta Putri Wijaya “O iya aku hampir lupa setelah makan es krim kita nanti kumur-kumur atau menyikat gigi ya…” kata putri, “Kenapa?” jawab mereka semua kompak “Begini dengerin ya… Dulu aku pernah Mia Si Anak Mungil Oleh Ananda Naftalia Saputra Taman Kanak-kanak yang indah dan menyenangkan, memiliki sejuta pesona yang menggetarkan jiwa. Anak-anak yang lucu, anak-anak yang cantik dan tampan, anak-anak yang memiliki perilaku yang membuat orang lain tertawa Pahit Rasanya Tapi Manis Buahnya Oleh Ahmad Haedher Dzakwan Setiap manusia tentu memiliki sejuta kisah yang dapat diungkapkan baik melalui lisan maupun tulisan. Dan suatu permasalahan yang dihadapi juga tidak selalu baik. Kadang hal yang kita inginkan ternyata “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Tepatnyapada tanggal 17 Agustus 2013. 1 Cerpen kemerdekaan 17 agustus. Oleh sebab kami telah berjanji akan pergi bersiar siar ke kawasan kampung. Kemerdekaan - Cerpen Putu Wijaya. Tanah Airku Cerpen Karangan. Mereka dengan gagah berani pantang menyerah melawan penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Cerpen Kemerdekaan Cinta Tanah Air "BENDERA" Short Movie Film Pendek Nasionalisme Indonesia [SINOPSIS] Judul Film BENDERA Diproduksi oleh HI Production Produser Ridwan Rosman Syarif Director of Photography Muhammad Zaki Director ... Watch Now FIERSA BESARI - Cerita Rakyat Ciptaan Fiersa Besari Karya ini tidak dibuat sebagai senjata politik dari dan untuk golongan apa pun. Karya ini juga tidak dibuat untuk memojokkan pihak mana ... Watch Now KAMI INDONESIA KAMI INDONESIA. Sesungguhnya semangat nasionalisme itu masih ada! Mungkin saja semangat ini dikikis oleh faktor globalisasi, ekonomi, budaya asing, dan ... Watch Now Cara menggambar dan gradasi warna oil pastel Tema Kemerdekaan RI instagram saya Watch Now Para Perintis Kemerdekaan - Cinta Tanah Air Para Perintis Kemerdekaan adalah film Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1977 dengan disutradarai oleh Asrul Sani. Film ini dibintangi antara lain oleh ... Watch Now Video Pilu yg menyadarkan kita!! Masih pantas!? Perang saudara, Sedang mereka bersatu untuk kita ?? Judul lagu Kisah Bangsaku Cipt. Siswa SMA 2 Situbondo Jawa Timur Aransemen Music, & Vocal 3wayasiska yuli_asiskaa Guitarist & Chord lbap_yoga ... Watch Now SKA 86 - INDONESIA PUSAKA Reggae SKA Version SKA 86 - INDONESIA PUSAKA Reggae SKA Version Songwriter by ISMAIL MARZUKI UYEtone SKA86 IndonesiaPusaka LAGU NASIONAL Menyambut ... Watch Now Merdeka, Lalu MATI? Tanah Air Acapella dan Puisi kemerdekaan - Suby-Ina Romantic Duo Merdeka... lalu Mati? cekidot... Don\'t Forget to Follow and Subscribe Channel Youtube Suby-Ina Official Please ... Watch Now Gugur Bunga Di Taman Bakti - Hanin Dhiya Mengenang peristiwa G30s/PKI Piano oleh Benediktus Gading Tirta. W Puisi oleh Nurrachma Friyamsyah Don\'t forget to Like, Comment, Share and Subscribe ... Watch Now Cerita cinta Tanah Airku Lomba Agustusan Siswa Siswi SMP SMA Al Aly. Watch Now Tanah Airku Indonesia - Film pendek spesial hari Kemerdekaan Film pendek Narasi untuk memperingatkan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2019 Apa kabar Indonesia Lama tak bersua Hari ini, aku harap kamu, ... Watch Now Berita EP53 - Persembahan Pembukaan Hari Kemerdekaan ke-57 [HD] Video penuh persembahan pembukaan hari Kemerdekaan pada 31 Ogos yang lalu. Persembahan Multimedia ini ditayangkan di tv skrin gergasi yang ... Watch Now INDONESIA PUSAKA + Lirik Indonesia Tanah Air Beta Lagu Wajib Nasional Official Channel-Dunia Lirik NET-Lagu Indonesia Pusaka by Shanna Shannon lengkap dengan lirik lagu plus video kualitas Full HD. Kunjungi Official Video ... Watch Now Merinding puisi kemerdekaan resapi dan renungkan MERDEKA!!! lihat puisi lebih lanjut di website kami MERDEKA!!! Seribu ... Watch Now Lagu Gugur Bunga + Lirik - Wajib Nasional Ciptaan Ismail Marzuki Official Channel Live Lyric, sebuah lagu Nasional berjudul GUGUR BUNGA full LIRIK dan lagu. Lagu Wajib Nasional Gugur Bunga diciptakan oleh Ismail ... Watch Now Darah Garuda Merah Putih 2 full movie film indonesia. Watch Now

Jabareksprescom-Sebentar lagi Rakyat Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan.Maka dari itu pada saat khutbah Jumat khotib biasanya akan membawakan khutbah Jumat untuk menyambut HUT RI ke-77.. Khutbah Jumat untu menyambut hari kemerdekaan Indonesia ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Karena mencintai tanah air merupakan ajaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Resensi Buku Air AkarKeragaman budaya masyarakat Indonesia merupakan kekayaan luar biasa sekaligus sumber ide tak habis-habisnya. Mengangkatnya dalam cerita pendek menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta pada Tanah Air. Itulah yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Kompetisi Menulis Fiksi dan Nonfiksi. Buku memuat 10 cerpen terbaik yang mengalahkan karya hal 6. Para penulis mengangkat cerita dari Aceh sampai Papua. Cerpen “Air Akar” karya Benny Arnas ditempatkan sebagai pembuka. Cerpen yang sekaligus menjadi judul buku ini berkisah tentang Bunga Raya, seorang guru di Kampung Nulang, 20 kilometer dari Lubuklinggau, Sumatra Selatan. Bunga Raya bukan hanya guru, tapi juga dokter. Dia disebut mantri hebat hal 10. Kehebatannya sebagai mantri berawal ketika menyembuhkan muridnya, Nalin, yang sakit diare. Meskipun Bunga Raya sudah meyakinkan masyarakat bahwa oralit mudah dibuat sendiri, mereka tetap menganggapnya sebagai ramuan rahasia. Setelah berkonsultasi dengan beberapa dokter, ahli herbal, dan teman-temannya, Bunga Raya membuat Air Akar, ramuan obat serbaguna warisan leluhur hal 13. Tak semua orang suka tindakan Bunga. Malahan ketidaksukaan datang dari sesama pengajar di SD Nulang. Cerpen-cerpen lain karya para Finalis Cerita Pendek Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2012 ini juga tidak kalah menarik. Misalnya, “Barongsai Merah Putih” hal 49-64. Cerpen karya Ade Sugeng Wiguno tersebut menceritakan Rudy dan Erik, dua pemain barongsai yang berusaha keras terpilih mengikuti Kejuaraan Nasional Barongsai di Semarang. Tapi mereka gagal, bahkan diusir dari perguruan sehingga merasa terhina. Resensi Air Akar di Koran Jakarta edisi digital Mereka bertekad menunjukkan bahwa mereka bisa memainkan barongsai dengan baik. Masalahnya, mereka tak punya barongsai. Untunglah keempat sahabat mereka―Andi, Surya, Bunga, dan Dewi―bahu-membahu membantu.“…Saat bermain, kalian sungguh menikmati persahabatan satu sama lain. Itulah yang dilupakan para seniman barongsai lain” hal 64. Tiga dari 10 cerpen tampil berbeda karena tidak spesifik mengusung daerah tertentu. Mereka adalah “Sepasang Kupu-kupu Hitam-Putih”, “Penulis Biografi”, dan “Protokol Karimata.” Meskipun demikian, ketiga cerpen tersebut juga sarat nilai-nilai kebaikan keindonesiaan. “Sepasang Kupu-Kupu Hitam-Putih” hal 77-87, misalnya, mengangkat cerita tentang kupu-kupu. Tokoh utama dalam cerpen karya Ari Keling ini sepasang kupu-kupu bernama Lala dan Lolo. Lala yang sedang menunggu Lolo tertangkap oleh Reni, seorang remaja penggemar kupu-kupu yang tak tahu cara memperlakukan binatang tersebut. “Protokol Karimata” hal 125-145 karya Wiryawan Nalendra menyuguhkan setting waktu tahun 2121. Dia berkisah tentang penjelajahan waktu oleh tokoh aku yang terlempar dari satu masa ke masa lainnya. Sedikit kekurangan buku ini adalah pada tata letak halaman. Nomor halaman yang tercantum di daftar isi berbeda dengan sesungguhnya. Di daftar isi, cerpen “Air Akar” disebutkan berada di halaman 7, tetapi ternyata berada di halaman 9. Demikian selanjutnya hingga cerpen terakhir. Selain itu, di bagian atas cerpen “Tandan Sawit” karya Nafi’ah Al-Mar’ab hal 117-123 tertulis judul cerpen dan nama penulis lain, yaitu “Penulis Biografi” di halaman genap dan “Bode Riswandi” di halaman ganjil. Data Buku Judul Air AkarPenulis Banyak OrangPenerbit GramediaTerbit November, 2013Tebal 152 halamanISBN 978-979-22-9867Diresensi Triani Retno A, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Resensi Air Akar di Koran Jakarta edisi cetak tanggal 23 April 2014.
Hpe9.
  • 5le0wh09x2.pages.dev/366
  • 5le0wh09x2.pages.dev/463
  • 5le0wh09x2.pages.dev/272
  • 5le0wh09x2.pages.dev/299
  • 5le0wh09x2.pages.dev/35
  • 5le0wh09x2.pages.dev/238
  • 5le0wh09x2.pages.dev/331
  • 5le0wh09x2.pages.dev/297
  • cerpen kemerdekaan cinta tanah air