Mahalul Qiyam lirik biasa dibaca saat pembacaan kitab-kitab Rawi maupun saat peringatan Maulid Nabi. Mahalul qiyam sendiri merupakan salah satu sholawat yang biasa disebut dengan sholawat Ya Nabi Salam Alaika. Hal ini dikarenakan lirik pertama dari sholawat ini memang Ya Nabi Salam pembacaan sholawat Mahallul Qiyam dilangsungkan, setiap orang yang turut hadir dalam majlis tersebut berdiri. Ya, lirik Mahalul Qiyam ini akan dibawakan dengan posisi berdiri dan terkadang juga disertai dengan tabuhan Qiyam Lirik Arab, Latin dan ArtinyaPembacaan Mahalul Qiyam Lirik Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SawBerdiri Saat Mahalul Qiyam1. Asal-Usul Berdiri Saat Pembacaan Mahalul Qiyam2. Hukum Berdiri Saat Mahalul Qiyam3. Berdiri Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Orang yang MuliaSebagaimana yang sudah diketahui, dalam mahalul qiyam akan dibacakan sholawat yang biasa dikenal dengan sholawat Ya Nabi Salam Alaika. Bagi orang-orang yang sudah terbiasa membaca sholawat tersebut, tentu akan mudah saat disuruh bagi Anda yang belum mengetahui lirik seluruhkan sholawat Ya Nabi Salam Alaika, berikut ada lirik baik dalam tulisan Arab, dalam tulisan latin beserta artinya yang bisa coba Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammadﻳَﺎ ﻧَﺒِﻲ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ – ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَYaa nabii salaam alaika, Yaa Rasuul salaam alaikaWahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rosul salam sejahtera ﺣَﺒِﻴﺐْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ – ﺻَﻠَﻮَﺍﺕُ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻚَYaa habiib salaam alaika, sholawaatullaah alaikaWahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat rohmat Allah ﺍﻟﺒَﺪْﺭُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ – ﻓَﺎﺧْﺘَﻔَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟﺒُﺪُﻭْﺭُAsyroqol badruualainaa, fakhtafat minhul buduuruBulan purnama telah terbit menyinari kami, Pudarlah purnama purnama حُسْنِك ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ – ﻗَﻂُّ ﻳَﺎ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭِMitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuriBelum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah ﺷَﻤْﺲٌ ﺃَﻧْﺖَ ﺑَﺪْﺭٌ – ﺃَﻧْﺖَ ﻧُﻮْﺭٌ ﻓَﻮْﻕَ ﻧُﻮْﺭٍAnta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurinEngkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahayaﺃَﻧْﺖَ ﺇِﮐْﺴِﻴْﺮُ ﻭَﻏَﺎﻟِﻲ – ﺃَﻧْﺖَ ﻣِﺼْﺒَﺎﺡُ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭْﺭِAnta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuriEngkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita ﺣَﺒِﻴْﺒِﯽ ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ – ﻳَﺎﻋَﺮُﻭْﺱَ ﺍﻟﺨَﺎﻓِﻘَﻴْﻦِYaa habiibi yaa Muhammad, yaa aruusal-khoofiqoiiniWahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat seduniaﻳَﺎ ﻣُﺆَﻳَّﺪْ ﻳَﺎﻣُﻤَﺠَّﺪْ – ﻳَﺎ ﺇِﻣَﺎﻡَ ﺍﻟﻘِﺒْﻠَﺘَﻴْﻦِYaa mu-ayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblatainiWahai Nabi yang dikuatkan dengan wahyu, wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah ﺭَﺃَﯼ ﻭَﺟْﻬَﻚَ ﻳَﺴْﻌَﺪْ – ﻳَﺎﮔﺮِﻳْﻢَ ﺍﻟﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِMan ro-aa wajhaka yas’ad, yaa kariimal waalidainiSiapa pun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang ﺍﻟﺼَّﺎﻓِﯽ ﺍﻟﻤُﺒَﺮَّﺩْ – ﻭِﺭْﺩُﻧَﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭِHaudlukash-shoofîl mubarrod, wirdunaa yauman-nusyuuriTelagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak dihari ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ ﺍﻟﻌِﻴْﺲَ ﺣَﻨَّﺖْ – ﺑِﺎﻟﺴُّﺮَﯼ ﺇِﻻَّ ﺇِﻟَﻴْﻚَMaa ro-ainaal iisa hannat, bissuraa illaa ilaikaBelum pernah unta putih berbalur hitam berdenting berjalan malam hari kecuali unta yang datang ﻗَﺪْ ﺃَﻇَﻠَّﺖْ – ﻭَﺍﻟﻤَﻼَ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻚَWal ghomaamah qod adhollat, wal malaa sholluu alaikaAwan tebal memayungimu, seluruh tingkat golongan manusia mengucapkan sholawat ﺍﻟﻌُﻮﺩُ ﻳَﺒْﮑِﻲ – ﻭَﺗَﺬَﻟَّﻞْ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻚَWa ataakal uudu yabkii, wa tadzallal baina yadaikaPohon pohon datang kepadamu menangis bersimpuh merasa hina di ﻳَﺎﺣَﺒِﻴْﺒِﻲ – ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟﻈَّﺒْﻲُ ﺍﻟﻨُّﻔُﻮْﺭُWastajaarot yaa habiibii, indakadh-dhobyun-nufuuruKijang gesit datang memohon keselamatan kepadamu wahai ﺷَﺪُّﻭْﺍ ﺍﻟﻤَﺤَﺎﻣِﻞ – ﻭَﺗَﻨَﺎﺩَﻭﺍ ﻟِﻠﺮَّﺣِﻴْﻞِIndamaa syadduul mahaamil, wa tanaadau lirrohiiliKetika serombongan berkemas dan menyerukan untuk berangkatﺟِﺌْﺘُﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟﺪَّﻣْﻊُ ﺳﺂﺋِﻞْ – ﻗُﻠْﺖُ ﻗِﻒْ ﻟِﯽ ﻳَﺎ ﺩَﻟِﻴْﻞُJi’tuhum waddam’u saail, qultu qif lii yaa daliiluKudatangi mereka dengan berlinang air mata seraya kuucapkan tunggulah wahai pemimpin rombonganﻭَﺗَﺤَﻤَّﻞْ ﻟِﻲ ﺭَﺳﺂﺋِﻞْ – ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺸَّﻮْﻕُ ﺍﻟﺠَﺰِﻳْﻞُWa tahammal lî rosaa-il, ayyuhaasy-syauqul jaziiluBawakan aku surat yang berisikan kerinduan yang mendalamﻧَﺤْﻮَﻫَﺎﺗِﻴْﻚَ ﺍﻟﻤَﻨَﺎﺯِﻝِ – ﻓِﯽ ﺍﻟﻌَﺸِﻲِّ ﻭَﺍﻟﺒُﮑُﻮْﺭِNahwa haatiikal manaazil, fîl asyiyyi wal bukuuriMembawakan ke tempat yang jauh ketika petang dan ﻣَﻦْ ﻓِﯽ ﺍﻟﮕﻮْﻥِ ﻫَﺎﻣُﻮﺍ – ﻓِﻴْﻚَ ﻳَﺎ ﺑَﺎﻫِﻲ ﺍﻟﺠَﺒِﻴْﻦِKullu man fîl kauni haamuu, fîka yaa baahîl jabiiniSetiap orang di jagad raya ini bingung karena sangat rindu kepadamu wahai orang yang bersinar kedua ﻓِﻴْﻚَ ﻏَﺮَﺍﻡُ – ﻭَﺍﺷْﺘِﻴَﺎﻕُ ﻭَﺣَﻨِﻴْﻦُWa lahum fîka ghoraamun, wasytiyaaqun wa haniinuMereka terpikat, tergila-gila dan meronta-ronta dengan mu tentang ﻣَﻌَﺎﻧِﻴْﻚَ ﺍﻷَﻧَﺎﻡُ – ﻗَﺪْ ﺗَﺒَﺪَّﺕْ ﺣﺂﺋِﺮِﻳْﻦَFii ma’aanîkal anaamu, qod tabaddat haa-iriinaPara makhluk berbeda pendapat dan bingung tidak mampu menyifati dengan sempurnaوَصَلَاةُ اللَّهِ تَغْشَا – عَدَّ تَحْرِيْرِ السُّطُوْرِWa sholaatullaahi taghsyaa adda tahriiris-suthuuri Dan sholawat Allah semoga tercurah أَحْمَدَ الهَادِی مُحَمَّدْ – صَاحِبَ الوَجْهِ المُنِيرِAhmadal haadii Muhammad shoohibal wajhil muniiriuntuk Ahmad sang petunjuk yaitu Nabi Muhammad pemilik wajah yang لِلرُّسُلِ خِتَامُ – اَنْتَ لِلْمَوْلٰى شَكُوْرُAnta lirrusuli khitaamu anta lil maulaa syakuuruEngkau penutup para Nabi, engkau syukur dari para hambaعَبْدُكَ المِسْكِينُ يَرْجُو – فَضْلَكَ الجَمَّ الغَفِيْرَAbdukal miskiinu yarjuu fadlakal jammal ghofiiruBudakmu yang miskin mengharapkan keutamaanmu yang besarفِيْكَ قَدْ اَحْسَنْتُ ظَنِّي – يَابَشِيْرُ يَانَذِيْرُFiika qod ahsantu dhonnii yaa basyiiru yaa nadziiruPadamu aku bersangka baik, wahai pemberi kabar gembira, wahai pemberi peringatanفَاَغِثْنِي وَاَجِرْنِي – يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِFa aghitsnii wa ajirnii yaa mujiiru minas sa’iiriMaka tolonglah aku, selamatkanlah aku, wahai sang penyelamat dari api nerakaيَاغَيَاثِي يَامَلَاذِي – فِي مُهِمَّاتِ الاُمُوْرِYaa ghoyaatsii yaa malaadzii fii muhimmaatil umuuriWahai penolong, wahai pelindung dalam urusan-urusan gentingسَعِدَ عَبْدٌ قَدْ تَمَلّٰى – وَانْجَلٰى عَنْهُ الحَزِيْنُSa’da abdun qod tamallaa wanjalaa anhul haziinuBahagianya hamba merasa senang, hilanglah darinya kesedihanفِيْكَ يَا بَدْرٌ تَجَلّٰي – فَلَكَ الوَصْفُ الحَسِيْنُFiika yaa badrul tajalla falakal washful hasiinuPadamu nampak purnama, padamu ada sifat yang indahلَيْسَ اَزْكٰى مِنْكَ اَصْلًا – قَطُّ يَا جَدَّ الحُسَيْنِLaisa azkaa minka ashlan qotthu yaa jaddal husainiTidak ada yang lebih bersih asalnya sama sekali dari padamu wahai kakeknya Hasan dan اللّهُ صَلّٰى – دَآئِمًا طُوْلَ الدُّهُوْرِFa alaikallahu shollaa daa-iman thuulad duhuuriAllah haruskan sholawat untukmu selamanya sepanjang وَلِيَّ الحَسَنَاتِ – يَا رَفِيْعَ الدَّرَجَاتِYaa walii yal hasanaati yaa rofii’ad darojaatiWahai Allah penguasa kebaikan-kebaikan, wahai Allah yang Maha tinggi عَنِّيَ الذُّنُوبَ – وَاغْفِرْ عَنِّي السَّيِّئَاتِKaffir anniyadz dzunuuba waghfir annis sayyi-aatiPalingkan dariku dosa, dan ampunilah غَفَّارُ الخَطَيَا – وَالذُّنُوْبِ المُوْبِقَاتِAnta ghoffaarul khothoyaa wa dzunuubil muubiqootiEngkau maha pengampun kesalahan-kesalahan dan dosa yang سَتَّارُ المَسَاوِي – وَمُقِيْلُ العَثَرَاتِAnta sattarul masaawi wa muqiilul atssarootiEngkau maha penutup aib-aib, dan pemaaf atas السِّرِّ وَاَخْفٰى – مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِAalimus sirri wa akhfaa mustajiibud da’awaatiEngkau maha tahu yang samar dan tersembunyi, yang mengabulkan فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا – بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِRobbi farhamnaa jamii’a bijamii’is shoolihaatiYa Allah ya tuhanku kasihilah kami semua dengan seluruh Ya Nabi Salam Alaika sendiri sudah banyak dibawakan bahkan dikreasikan dalam berbagai jenis nada. Hadirnya variasi lagu untuk sholawat ini tentunya membuat sholawat Ya Nabi Salam Alaika tidak membosankan untuk Lirik Sholawat BadarPembacaan Mahalul Qiyam Lirik Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SawMemperingati Maulid Nabi Muhammad Saw adalah hal yang dilakukan umat Islam secara rutin. Dalam perayaan ini, akan dibacakan rentetan sejarah Nabi Muhammad Saw semasa beliau hidup yang dimulai dari beliau lahir ke dunia sampai dengan akhir kegiatan ini akan banyak yang menyadari betapa mulianya sifat serta akhlak utusan Allah Swt. Sementara mahalul qiyam sendiri adalah aktifitas yang juga biasa ada dalam perayaan Nabi Muhammad pembacaan mahalul qiyam ini berlangsung, maka setiap orang yang hadir dalam perayaan tersebut akan berdiri. Berdiri seperti ini sebenarnya sudah menjadi tradisi atau suatu kebiasaan yang sebenarnya tujuannya tidak lain untuk menghormati Nabi Muhammad dikatakan juga bahwa tradisi berdiri saat pembacaan mahalul qiyam menjadi salah satu bahasa atau ungkapan kegembiraab kaum muslimin atas kelahiran beliau. Ini juga merupakan ungkapan rasa syukur karena Allah Swt sudah menciptakan serta mengutus Nabi Muhammad Saw untuk menerangi Lirik Bacaan Sholawat Syifa Tibbil QulubBerdiri Saat Mahalul Qiyam1. Asal-Usul Berdiri Saat Pembacaan Mahalul QiyamMahalul Qiyam merupakan momen dimana orang-orang akan berdiri setelah duduk sebelumnya saat pembacaan maulid Barzanji. Mengenai berubahnya posisi dari yang awalnya duduk menjadi berdiri berhubungan dengan seorang ulama hadits yang bernama Tajuddin bahwa ulama hadits inilah yang mengawali anjuran untuk berdiri setelah mencapai bagian mahalul qiyam. Adapun Tajuddin As-Subkhi ini sendiri adalah ulama yang mencapai derajat hujjatul Islam atau orang yang hafalan haditsnya melebihi hadits yang lengkap dengan sanad serta suatu ketika, ulama hadits Tajuddin As-Subkhi ini tengah bersholawat dengan beberapa ulama serta murid beliau. Tiba-tiba beliau memegang tongkat kemudian berdiri yang diikuti oleh seluruh jamaah yang menilai bahwa apa yang dilakukan oleh sang ulama hadits ini adalah nentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad Hukum Berdiri Saat Mahalul QiyamSudah menjadi hal yang lumrah jika orang-orang berdiri saat pembacaan mahalul qiyam lirik sebagaimana yang sudah biasa dilakukan ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Lalu bagaimana bila pada saat tiba pembacaan sholawat Ya Nabi Salam Alaika tersebut kita tidak berdiri?Mengenai hal ini, perlu diketahui bahwa berdiri ketika pembacaan sholawat Ya Nabi Salam Alaika, dianjurkan untuk berdiri. Hal ini dilakukan untuk menghormati sekaligus mengagungkan Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang sudah disampaikan banyak ulama yang menjadi panutan umat yang melakukan hal ini. Kalaupun kita tidak berdiri, maka tidak berdosa karena memang hanya dianjurkan. Namun, tidak berdiri ini bisa jadi karena tiga kondisi sebagai meremehkan keagungan Nabi Muhammad Saw, bisa membuat kita menjadi orang yang kufurTidak berdiri karena malas melakukannya, bukan karena meremehkan serta tidak ada uzur, maka kita akan berdosaTidak berdiri karena memang ada uzur, maka tidak dengan keterangan tersebut, dalam Kitab Anwarul Buruq fi Anwa’il Furuq, Imam Al-Qarafi menjelaskan sebagai berikutقلت ومن هذا القيام عند ذكر مولده صلى الله عليه وسلم في تلاوة القصة فقد قال المولى أبوالسعود انه قد إشتهر اليوم في تعظميه صلى الله عليه وسلم واعتيد في ذلك فعدم فعله يوجب عدم الإكترث بالنبي صلي الله عليه وسلم وامتهانه فيكون كفرا مخالفا لوجود تعظيمه صلى الله عليه وسلم اه اي إن لا حظ من لم يفعله تحقيره صلي الله عليه وسلم وإلا فهي معصيةArtinya Saya katakan berdiri ketika pembacaan Maulid Nabi Saw dalam pembacaan kisahnya, maka Tuan Abu Su’ud berkata sesungguhnya berdiri dalam pembacaan maulid itu sudah masyhur adanya dan sudah menjadi kebiasaan. Adapun orang yang tidak berdiri ketika dibacakan Maulid Nabi Saw bisa seolah-olah tidak menaruh perhatian dan meremehkan Nabi Saw, maka yang demikian ini bisa menyebabkan dirinya kufur dan karena prilakunya tidak sejalan dengan menghormati Nabi Saw. Apabila seseorang tidak berdiri ketika dibacakan maulid dan tidak adanya unsur meremehkan, maka orang tersebut berdosa saja, tidak sampai dengan berdiri saat Mahalul Qiyam, dalam Al-I’lam Bi Fatawi Aimmah Al-Islam Haula Maulidhi Alaihi As-sholah Wa As-Salam, Abuya Sayyid Muhammad alawi Al-Maliki Al-Hasani juga memberikan dari beliau adalah berdiri ketika perayaan Maulid Nabi itu bukanlah hal yang wajib dan juga bukan hal yang sunnah. Berdiri seperti ini lebih sebagai ungkapan rasa bahagia umat pada saat disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw sudah lahir ke dunia, para pendengar memberikan gambaran bahwa pada saat itu seluruh dunia bergetar bahagia dan kebahagiaan ini diungkapkan dengan cara masalah berdirinya saat mahalul qiyam ini lebih pada sebuah kebiasaan serta tidak termasuk dalam ranah agama. Berdiri itu sendiri juga bukan syariat dan bukanlah ibadah namun sebuah kebiasaan yang telah mengakar kuat di tengah Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah3. Berdiri Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Orang yang MuliaMengenai berdiri sebagai bentuk penghormatan seperti ini, Rasulullah Saw sendiri juga sudah mengajarkan kepada para sahabat. Beliau memerintahkan para sahabat untuk berdiri saat menyambut kedatangan sa’ad bin Mu’ ini menjadi pertanda bahwasanya menghormati orang-orang yang sholeh dan berilmu dengan cara berdiri termasuk hal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. Ada pula keterangan yang menjelaskan bahwa yang melakukan tradisi ini pertama kali ialah kaum pada saat mereka menyambut kedatangan Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat yang datang ke Madinah. Selain menganjurkan untuk berdiri, Rasulullah Saw juga melarang umat Islam untuk gila hormat dan berharap agar orang lain berdiri untuk Rasulullah Saw yang tampak kontradiktif ini sesungguhnya mengajarkan umat Islam agar tidak gila hormat atau gila pujian dengan merasa senang saat orang lain berdiri untuknya. Akan tetapi di sisi lain, beliau juga mengajarkan agar berdiri memberikan penghormatan kepada orang sholeh dan pula bahwa ada masa dimana saat Nabi Muhammad Saw berpapasan dengan para sahabat namun para sahabat hanya diam saja dan tetap duduk. Para sahabat melakukan hal ini karena memahami bahwa Nabi Muhammad Saw tidak suka jika mereka diantara para sahabat tersebut, ada seorang yang bernama Hisan ra. Hisan ra berdiri untuk menghormati beliau dan Nabi Muhammad Saw membiarkan Hisan ra melakukannya. Ini juga menjadi petunjuk bahwa apa yang dilakukan oleh Hisan ra bukan termasuk perbuatan yang mahalul qiyam lirik saat memperingati hari lahir Nabi Muhammad Saw termasuk perbuatan yang baik. Biasanya memang mayoritas umat Islam membacanya sambil berdiri dan mengenai posisi berdiri ini adalah hal yang dianjurkan untuk menghormati beliau. Wallahu a’lam bish showab.
YaNabi Salam 'Alaika Ya Rosul Salam 'Alaika Ya Habib Salam 'Alaika Sholawaatullah 'Alaika Asyrokol Badru 'Alaina Fakhtafat Minhul Buduruu Mitsla Husnik Maa Ro'aina Khottu Ya Wajha Sururii Ya Nabi Salam 'Alaika Ya Rosul Salam 'Alaika Ya Habib Salam 'Alaika Sholawaatullah 'Alaika Anta Syamsun Anta Badrun Anta Nuurun Fauqo Nuuri Anta Iksiru WagholiLirik Marhaban Ya Nurul Aini Latin Salamuddin – Lirik Marhaban Ya Nurul Aini Latin Lirik Marhaban Ya Nurul Aini Latin Dalam Kitab Al-Awail, Abu Hilal Askari menerangkan bahwa orang pertama yang mengucapkan kata sambutan dengan bacaan marhaban wa ahlan adalah Saif bin Dzi Yazan al-Himyari Saif bin Dzi Yazan al-Himyari adalah seorang raja Yaman yang hidup sekitar tahun 516 – 574 M. Saif bin Dzi Yazan al-Himyari adalah seorang raja Yaman yang berhasil memukul mundur tentara Etiopia yang sempat menguasai Yaman. Saif bin Dzi Yazan al-Himyari adalah sosok yang berhasil mengalahkan Masruq bin Abrahah al-Asyram putranya Abrahah. Lirik Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Marhaban Izhabana Biwujudin Marhaban Marhaban Musthofal Hadi Muhammad Marhaban Marhaban Ya Rasulallahi Ahlan Bika Inna Bika Nus’ad Wabijahih Ya Ilahi Jud Wabaligh Kulla Maqsod Ya Rasulallahi Ahlan Bika Inna Bika Nus’ad Wabijahih Ya Ilahi Jud Wabaligh Kulla Maqsod Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah ’Alaika Wahdinan Nahja Sabilih Kaibihim Nus’ad Wa Nursyad Robbi Balighna Bijahih Fijiwarih Khoiro Maq’aat Asyroqol Kaunub Tihaja Biwujudil Musthofa Ahmad Wali Ahli Kauni Unsun Wa Suruun Qod Tajaddal Ya Nabi Salam Alaik Allah Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah ’Alaika Fathrobu Ya Ahlan Masani Fahazhoru Yummi Ghorrod Wastahidu Bijamalin Fauqo Fil Husni Tafarrod Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Walanal Busyro Bisa’din Marhaban Mustamirin Laisa Yanfat Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Haitsu Utina Atho’an Marhaban Jama’al Fakhrol Mu’abbad Falirobbi Kullu Hamdin Marhaban Marhaban Jala’al Ya Surohul’ad Marhaban Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Marhaban Ya Rasulallahi Ahlan Bika Inna Bika Nus’ad Wabijahih Ya Ilahi Jud Wabaligh Kulla Maqsod Ya Nabi Salam Alaik Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah ’Alaika Washolatullahi Taghsya Asyrofal Rusli Muhammad Washolatullahi Taghsya Asyrofal Rusli Muhammad Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban Wasalamun Mustamirun Kulla Hinni Ya Tajaddal Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban Demikian saja artikel kami tentang Lirik Marhaban Ya Nurul Aini Latin. Semoga bermanfaat dan Terima Kasih. Simak video bacaan Marhaban ya Nural Aini yang sangat menyentuh hati dibawah ini yanabi salam alaika - marhaban ya nurul aini - mahallul qiyam asyroqol kaunub tihaja dan sholatullahi taghsya serta teks lirik qod faza man hasaba Teks Marhaban Ya Nurol Aini Ditulis Latin (Lengkap) - Duta Islam Allah Ya Nabi Salam 'Alaika . Ya Rasul Salam 'Alaika . Ya Habib Salam 'Alaika .
Ya Nural Aini teks Latin lengkap. - Berikut ini adalah Mahallul Qiyam Marhaban ya Nural Aini yang ditulis dalam teks Latin lengkap. Baca Flashdisk Isi Ribuan Judul Kitab Kuning PDF - Marhaban Ya Nural Aini - Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Marhaban Izhabana Biwujudin Marhaban Marhaban Musthofal Hadi Muhammad Marhaban Marhaban Ya Rasulallahi Ahlan Bika Inna Bika Nus’ad Wabijahih Ya Ilahi Jud Wabaligh Kulla Maqsod Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah ’Alaika Wahdinan Nahja Sabilih Kaibihim Nus’ad Wa Nursyad Robbi Balighna Bijahih Fijiwarih Khoiro Maq’aat Asyroqol Kaunub Tihaja Biwujudil Musthofa Ahmad Wali Ahli Kauni Unsun Wa Suruun Qod Tajaddal Allah Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah ’Alaika Fathrobu Ya Ahlan Masani Fahazhoru Yummi Ghorrod Wastahidu Bijamalin Fauqo Fil Husni Tafarrod Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Walanal Busyro Bisa’din Marhaban Mustamirin Laisa Yanfat Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Haitsu Utina Atho’an Marhaban Jama’al Fakhrol Mu’abbad Falirobbi Kullu Hamdin Marhaban Marhaban Jala’al Ya Surohul’ad Marhaban Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini Marhaban Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban Marhaban Ya Rasulallahi Ahlan Bika Inna Bika Nus’ad Wabijahih Ya Ilahi Jud Wabaligh Kulla Maqsod Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah ’Alaika Washolatullahi Taghsya Asyrofal Rusli Muhammad Washolatullahi Taghsya Asyrofal Rusli Muhammad Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban Wasalamun Mustamirun Kulla Hinni Ya Tajaddal Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban Demikian teks Marhaban ya Nural Aini Lengkap. Ditulis dalam Bahasa Latin Indonesia. [
LirikSolawat Ya Nabi Salam Alayka Marhaban Ya Nabi Salam AlaykaMarhaban Ya Rosul Salam AlaykaMarhaban Ya Habib Salam AlaykaMarhaban Sholawatullah A. TRENDING. Alaika Maulid Dibai Sambutan Siswa Murid Kelas 6 Acara Perpisahan Purna Bakti Guru SD Teks dan Lirik Maulid Barjanji Ya Nabi Salam Alaika Arab dan Terjemahannya Indonesia Inggris
cRro.